West Ham dan kecintaannya pada gelembung


  West Ham United, klub semenjana dari timur laut kota London. Selain terkenal dengan sebutan the hammers, mereka lekat sekali dengan julukan "The Bubble". Julukan "the bubbles" berasal dari tradisi "Bubble Machine", di mana sebelum pertandingan, staf di stadion akan mengoperasikan mesin gelembung raksasa yang menghasilkan gelembung sabun besar dan menerbangkannya ke udara. Pemandangan ini menjadi ciri khas dan dianggap sebagai bagian dari keunikan atmosfir di Boleyn Ground (stadium lama West Ham).

Sejak saat itu, julukan "The Bubbles" melekat pada West Ham United, dan gelembung sabun menjadi simbol ikonik bagi klub dan pendukungnya. Meskipun klub telah pindah ke London Stadium, tradisi "Bubble Machine" tetap ada dan pendukung West Ham sering kali terlihat membawa gelembung sabun ke pertandingan untuk merayakan klub mereka. "I'm Forever Blowing Bubbles" adalah lagu yang populer dan telah menjadi lagu himne non-resmi bagi klub sepak bola West Ham United di Inggris. Lagu ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1918, dengan lirik oleh James Kendis, James Brockman, dan Nat Vincent, serta musik oleh John Kellette.


Lagu ini awalnya dibawakan oleh penyanyi populer Amerika, Henry Burr, pada tahun 1919. Awalnya lagu ini adalah bagian dari musikal Broadway yang berjudul "The Passing Show of 1918", tetapi kemudian menjadi lagu populer yang dinyanyikan oleh banyak artis berbeda. "I'm Forever Blowing Bubble" mendapatkan popularitas yang signifikan di Inggris pada tahun 1920-an ketika lagu ini dinyanyikan oleh para penyanyi pub di klub-klub sepak bola di Inggris. Kemudian, pada tahun 1921, lagu ini menjadi sangat terkait dengan West Ham United setelah dimainkan secara rutin di Boleyn Ground, stadion lama klub.

 Sejak saat itu, lagu ini menjadi lagu himne tidak resmi bagi West Ham United dan pendukunganya. Lagu ini sering dinyanyikan oleh para pendukung selama pertandingan dan telah menjadi bagian integal dari budaya klub. Lagu ini juga telah menjadi bagian dari identitas klub, dan pendukung West Ham seringkali merujuk pada diri mereka sendiri sebagai "bubbles" karena lagu ini.


 Kita akan bedah lagu ini, lirik "I'm forever blowing bubbles, Pretty bubbles in the air. They fly so high, nearly reach the sky, They like my dreams, they fade and die" menggambarkan gambaran dari orang yang terus-menerus menghembuskan gelembung sabun, yang melambangkan kegembiraan dan keceriaan. "Bubbles" yang dimaksudkan di sini dapat diartikan secara harfiah sebagai gelembung sabun, tetapi juga dapat diartikan secara metaforis sebagai impian, harapan, atau keinginan seseorang.

 Lirik "Fortune's always hiding" (keberuntungan selalu bersembunyi) menunjukan bahwa keberuntungan atau kesempatan baik seringkali sulit untuk ditemukan atau sulit diakses. Meskipun kita mungkin mencari-cari, namun terkadang keberuntungan tetap sulit ditemukan atau tidak berpihak kepada kita. Lirik "I've looked everywhere" (saya sudah mencari di mana-mana) menunjukan upaya yang telah dilakukan oleh seseorang untuk mencari keberuntungan atau kesempatan baik tersebut, tetapi tetap saja sulit untuk menemukannya. 

Lirik "I'm forever blowing bubbles, Pretty bubbles in the air" (saya selalu menghembuskan gelembung, gelembung yang indah di udara) dapat diartikan sebagai metafora untuk impian, harapan, atau rencana dalam hidup. Seseorang terus-menerus memiliki impian dan harapan, tetapi seperti gelembung sabun yang terbawa angin, impian tersebut seringkali hanya bertahan sesaat sebelum akhirnya pudar dan lenyap. Dengan begitu, lirik ini menggambarkan perasaan ketidakpastian atau sulitnya meraih keberuntungan dalam hidup.


 

Komentar